Home » » SEJARAH dan Perkembangan SNIPER di seluruh Dunia II

SEJARAH dan Perkembangan SNIPER di seluruh Dunia II

Written By Unknown on Saturday, July 27, 2013 | 11:36 AM

Sejarah para Sniper dari seluruh dunia dari zaman ke zaman

-1910
Istilah “Sniper” untuk pertama kalinya dipakai sebagai istilah militer resmi bagi penembak runduk oleh AD Jerman . Pencipta satuan sniper dengan standard kwalifikasi, doktrin dan organisasi seperti yang kita kenal sekarang adalah
tentara kerajaan Jerman sebelum Perang Dunia ke 1.

Jerman pulalah yang untuk pertama kalinya menciptakan senapan khusus untuk sniper, bahkan mereka juga membuat peluru khusus untuk senapan tersebut. Senapan khusus sniper ini dibuat berdasarkan senapan Mauser Gewehr 1898 (Gew.98) mm yang kaliber 7,92 mm yang khusus di “tune up” agar sangat tepat tembakannya dan dipasangi telescope pembidik .

Perang Dunia I (1914-1918)
Tingginya korban tentara Inggris yang tewas dengan luka dikepala atau didada, membuat AD Inggris sadar akan kehadiran para sniper Jerman ;hal ini memaksa mereka mencari akal dan bertindak cepat untuk mengatasi masalah ini .Lord Lovat, seorang bangsawan Skotlandia yang juga perwira AD Kerajaan Inggris segera membentuk resimen Lovat Scout’s Sniper dan merekalah yang pertama kali menggunakan Ghillie Suit (pakaian yang digunakan sniper agar mereka tampak seperti semak-semak) dalam perang.Ghillie Suit mula-mula digunakan oleh para jagawana Skotlandia yang bertugas menangkap para pencuri dan pemburu liar satwa langka yang dilindungi pemerintah di cagar alam Skotlandia .

Para Scout Sniper ini sangat mahir dalam kamuflase dan sangat baik dalam mengintai gerak- gerik pasukan musuh, sayangnya kemahiran menembak mereka kurang dimanfaatkan oleh Inggris .

Rekor sniper tertinggi dalam Perang Dunia I
dipegang oleh Francis Pegahmagabow dari AD Kanada yang berhasil menghabisi 378 orang prajurit musuh . Ia menggunakan senapan Ross Mk.3 kaliber .303 (7,7 mm) kemudian Rifle No.3 Mk. I kaliber 7,7 mm .

Billy Sing (Australia)
Sebelum Perang Dunia 1 , William Edward (Billy)Sing adalah juara berburu kangaroo dari Clermont,Queensland, Australia dan pada bulan Mei 1914 ia salah satu prajurit Resimen Berkuda Ringan ke 5 Australia yang tiba di Gallipoli, Mesir,tempat pertempuran terbesar antara pasukan Sekutu dengan pasukan Turki dalam Perang Dunia 1. Billy dan Ion “Jack” Idriess yang menjadi pengamatnya menempati bukit kecil yang bernama Pos Chatam , dipos inilah karir Billy sebagai top sniper dibangun .

Mereka berdua mempersiapkan segala keperluan mereka sebelum fajar dan tak pernah meninggalkan pos mereka sampai dengan matahari terbenam . Dengan demikian pada siang harinya tak ada satu gerakanpun yang terlihat
pada pos ini dan sekitarnya . Disini Billy dan Jack dengan penuh kesabaran berdiam diri tak bergerak, sampai ada tentara Turki yang lengah .

Tiap hari korban di pihak Turkipun berjatuhan dan ini membuat mereka ketakutan karena asal tembakan sniper Australia tsb. tak pernah diketahui . Rekor harian Billy yang tertinggi mencapai 9 orang dalam 1 hari .Pasukan Turki tidak tinggal diam dan segera mengirim top snipernya yang diberi julukan
“Abdul the Terrible” (Abdul yang mengerikan) oleh tentara Australia .

Abdul seorang sniper profesional AD Turki yang pernah mendapat bintang jasa
langsung dari Sultan Turki karena prestasinya . Bagai seorang ahli forensik profesional, dengan sangat teliti Abdul mempelajari luka pada setiap
korban yang tewas, meneliti sudut datang peluru , mewawancarai para saksi dan merekonstruksikan kejadian saat korban tewas .

Dari hasil penelitiannya ia sampai pada kesimpulan bahwa tembakan sniper musuh itu berasal dari bukit Pos Chatam . Tepat seperti yang dilakukan oleh Billy , diam-diam Abdul pun segera membuat pos tersembunyi khusus untuk mengawasi bukit itu saja. tanpa menghiraukan sasaran-sasaran yang menggiurkan lalu lalang didepannya. Suatu hari Pratu Tom Sheehan (pengamat Billy saat itu) sedang mengamati kubu pasukan Turki dengan telescope ,tiba-tiba “Dar” ia ditembak dan peluru Abdul masuk tepat dari ujung telescopenya , keluar dari pangkalnya, terus menembus kedua tangan , kemudian masuk mulut Tom dan keluar dari pipi kirinya untuk kemudian menancap dibahu kanan Billy .

Karena lukanya yang parah Tom Sheehan langsung dikirim kembali ke Australia , ia beruntung tidak sedang menaruh telescope pada matanya ;sedangkan Billy harus beristirahat selama 1 minggu . Billy sadar lawan yang hebat telah menemukan persembunyiannya.Begitu sembuh dari lukanya segera kembali ke pos Chatam ; berhari-hari ia dan pengamatnya hanya duduk mengawasi wilayah pasukan Turki untuk mencari si Abdul . 

Suatu hari saat fajar mulai bersinar, pengamatnya berbisik “ada sasaran” ;Billy yang segera mengambil telescope itu, alangkah terkejutnya ketika ia mendapatkan dirinya tepat memandang wajah dan ujung laras senapan Abdul .Billy pun segera mengambil senapan nya dan membidik , dalam waktu bersamaan Abdul pun membidikkan senapannya, “Dar” Billy menembak lebih cepat dan pelurunya tepat bersarang diantara kedua mata Abdul .Kedua top sniper nasional ini berbuat kesalahan yang sama, yaitu “tidak berpindah tempat setelah menembak” .

Abdul memang seorang sniper professional yang telah mempersiapkan segalanya ; tidak lama setelah Abdul tewas, Turki segera menembakkan meriamnya ke Pos Chatam, sayangnya peluru pertama jatuh meledak tepat dimuka tempat sembunyi Billy . Billy dan pengamatnya sedang berlari secepat cepatnya ketika peluru kedua meledakkan posnya.

Billy menggunakan senapan Short Magazine Lee Enfield (SMLE) No.1 Mark III buatan Inggris kaliber .303 (7,7 mm) dan Abdul menggunakan senapan Mauser Gewehr 1898 kaliber 7,92 mm .
Pada akhir perang, rekor resmi Billy Sing yang diakui AD Australia : 150 orang musuh (201 orang menurut catatan Billy). Sayangnya tidak ada sedikitpun catatan mengenai Abdul .


Alvin C .York (Amerika)
Dalam penyerbuan pasukan Sekutu dihutan
Argonne-Meuse, Belgia tahun 1918; gerak maju Divisi ke 82 Amerika terhenti oleh banyaknya sarang senapan mesin Jerman .Sadar bahwa pasukan induk mereka tidak akan dapat maju dengan serbuan frontal, peleton Kopral Alvin C.York memutuskan untuk bergerak melambung dan menghabisi kubu kubu pertahanan Jerman dari belakang .

Gerakan peleton ini diketahui Jerman yang menembaki mereka hingga seluruh anggota peleton terluka atau gugur (kecual Alvin York sendiri) .
Sendirian ia terus bertempur melawan pasukan Jerman dan pada akhir pertempuran ia berhasil membunuh 25 orang lawan, membungkam 35 kubu senapan mesin dan menawan 132 orang tentara Jerman . 

Alvin York menggunakan senapan Springfield 1903 kaliber 30.06 (7.62 mm) dan pistol Government Model 1911 kaliber .45

-1930
Taktik team sniper 2 orang pertama kali diadopsi oleh AB Uni Soviet (Rusia) . Dikemudian hari taktik ini terbukti lebih efektif dari taktik sniper 1 orang ,
yang saat itu dipakai oleh kebanyakan negara2 maju lainnya.

Dalam organisasi tentara Rusia,satuan sniper merupakan bagian terpadu dari taktik infanteri mereka dan satuan sniper diberi kebebasan yang cukup dalam melaksanakan insiatifnya sendiri .

Pada Perang Dunia ke 2 setiap hari satuan setingkat peleton dan kompi Rusia mengoperasikan snipers dalam jumlah yang besar 
Share this article :

No comments:

Post a Comment

 
Support : mfiqria | |
Copyright © 2011. JUBA-Ran! - All Rights Reserved
Template Created by friqrei
Proudly powered by Barakallah